Rabu, 18 Desember 2013

Rumah Adat Kabupaten Wajo








Rumah adat attakkae ini berada dalam kawasan taman miniatur attakkae. di sekitar kawasan rumah adat attakkae ini terdapat pemukiman tradisional yang menjadi tempat bagi instansi-instansi di kabupaten wajo untuk lebih memperkenalkan kepada masyarakat luas.

Selain itu kawasan taman miniatur ini digunakan oleh pemerintah kabupaten wajo untuk memperkenalkan kekayaan budaya arsitektural (rumah tradisional) masyarakat wajo kepada wisatawan. Kawasan taman miniatur ini adalah sebuah kompleks yang direncanakan sebagai kawasan cagar budaya, kawasan wisata dan tempat lokasi pameran pembangunan. kawasan ini berada di atas lahan seluas 7Ha, dibangun pada tahun 1995-1996. Dapat menampung berbagai rumah rumah tradisional  14 kecamatan, rumah panggung dinas-dinas dalam wilayah pemerintah kabupaten wajo dan sebuah saoraja atau rumah panggung  dalam ukuran besar. Saoraja istana tenribali berukuran 18m X 54,5m dengan ketinggian bubungan atap setinggi 15m. Saoraja memiliki 101 tiang kayu ulin dengan diameter 50 cm. Danau lampulungeng yang cukup lanskap melengkapi keindahan kawasan.

Dari gambaran setiap model rumah tradisional tersebut maka bisa diketahui betapa kekayaan budaya arsitektur tradisional yang berkembang di setiap kecamatan di wajo memiliki karakter dan filosofi yang di gali dari adat kebiasaan masyarakat setempat. Secara umum, ada tiga karakter dan filosofi arsitekturnya yakni :
1. Bettempola
Bettempola mewakili masyarakat wajo yang beraktifitas dalam bidang pertanian.

2. Tuwa'
Tuwa' bersumber dari masyarakat wajo yang beraktiftas pada bidang penyadap enau.

3. Talotenreng
Talotenreng adalah masyarakat yang menyandarkan hidup pada profesi nelayan.

Dari adat kebiasaan tersebut mempengaruhi ornamentasi yang terserap dalam wujud arsitektur rumah tradisional di Tanah Wajo. Ornamen dan motif ukiran pada rumah tradisional di bettempola diilhami oleh kekayaan dan kesuburan alam pertanian wajo sehingga motifnya berupa ornamen flora. Ornamen dan motif rumah tradisional tuwa' pun demikian, diilhami oleh filosofi filosofi pohon lontara dan tata cara menyadap enau. Sedangkan masyarakat nelayan talotenreng menginspirasikan bangunannya dalam bentuk ornamen air dan ikan.

itulah tadi sedikit tentang rumah adat attakkae Kabupaten Wajo, semoga dapat bermanfaat...

Sumber:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar